Guru Honor Jangan Patah Arang
- Minggu, 13 Februari 2022
- Ikhsan, S.S
- 35 komentar
![Guru Honor Jangan Patah Arang](https://smpn3cileunyi.sch.id/media_library/posts/large/de50d31061daa3c38b69c1673a3a82e4.png)
Oleh
Ikhsan, S. S.
Terlalu lebar jurang yang terbentang antara pendidik PNS dengan guru honorer. Walaupun begitu, guru honorer hendaknya tidak patah arang. Banyak jalan menuju prestasi, terutama bila tidak menjadikan uang sebagai tujuan hidup.
Karena kebetulan penulis sendiri pernah menjalani titah dan dakwah keseharian sebagai tenaga honorer di sekolah, kiranya tidak berlebihan jika melalui tulisan ini penulis berbagi sesuatu kepada rekan-rekan seprofesi tentang apa yang penulis rasakan.
Kehidupan memang unik, ketika segalanya berlangsung serba materialistis, manusiawi kalau banyak guru honorer kini merasa termarjinalkan. Mereka bekerja dibawah satu atap sekolah yang sama, menghadapi anak-anak yang sering kali menjengkelkan yang juga sama, dan hal-hal lain yang sekilas mencerminkan adilnya sebuah beban tanggung jawab. Akan tetapi, pertanyaannya, kenapa kok terlalu lebar jurang perbedaan pemenuhan hak antara guru PNS dan Non PNS alias honorer. Padahal bisa dipastikan kebutuhan hidup keduanya pasti sama.
Harus disadari, begitu itulah memang aturan manusia, sangat jauh bedanya dengan aturan Allah, Swt. Kalau kita menyelusuri dimensi keadilan versi aturan manusia ini, tentu saja bisa membuat kening kita berkerut. Karenanya, perulah dicari cara lain yang bisa jadi penawar kegundahan. Dalam soal uang, misalnya. Bila kita menjadikan uang sebagai tujuan, berapapun jumlah yang diperoleh, tetap saja tidak akan memuaskan. Namun bila kita menjadikannya mitra dialog dalam hidup, insaallah beban-beban hidup kita bisa diminimalkan.
Kepercayaan akan adanya dimensi keadilan Allah, Swt, tentunya jauh lebih bermakna dari sekedar nilai honor. Karena itu, tanpa mengurangi rasa hormat kepada rekan-rekan guru honorer, mari kita langkahkan kaki kedepan dengan berbekal tekad untuk tidak terus tenggelam dalam tuntutan-tuntutan yang terkadang menjauhkan kita dari identitas profesi yang seharusnya kita jungjung tinggi.
Meskipun HUT PGRI dan HUT hari Guru Nasional selalu diperingati setiap tahun, ada baiknya bila kita menukik sedikit kedalam, untuk merenungkan kembali sosok pahlawan tanda jasa ini. Ternyata, meminimalkan perbedaan antara pendidik PNS dengan pendidik honorer itu tetap tidak mudah. Dalam hal ini penulis tak berniat subjektif dalam melihat kedudukan guru yang berstatus PNS, namun yang dimaksudkan adalah sisi kurang optimalnya kebanyakan pendidik PNS, dalam rangka mengapresiasi tugas-tugas keseharian.
Yang namanya pendidik honorer, biasanya beranjak dari beban psikologis akan lebih gelisah, ketika anak didiknya ternyata belum sampai kepada target yang diharapkan. Berbagai upaya untuk memperbaiki biasanya terus dilakukan, seperti pendalaman materi pelajaran. Memang ada juga yang sebaliknya. Hanya saja mungkin kecenderungan guru honorer dalam mengapresiasi kemajuan anak didik lebih bersemangat. Yang sebaliknya dilakukan beberapa pendidik PNS. Perasaan tidak adil pun berbenih. Mula-mula mungkin dari curhat kepada guru yang senasib, sampai puncaknya demo kepada pihak pemerintah.
Saran saya, pendidik honorer harus mengupayakan untuk tidak mudah patah arang. Memang berat, tapi tidak usah terburu-buru untuk berputus asa. Pepatah klasik mengatakan, “banyak jalan menuju Roma”. Kita juga memiliki banyak jalan untuk tidak patah arang.
Diantaranya, melalui upaya yang terus menerus mengasah kreatifitas masing-masing, memacu inovasi kerja, dan lain-lain. kecuali itu, tentunya kita sepakat bahwa peluang keberhasilan itu akan datang ketika tangan ini berproses (mengembangkan daya kreatifitas individu maupun kelompok). Mengapa tidak satu ketika, justru dari kalangan pendidik honorer inilah lahir karya edukatif yang memang dinanti oleh bangsa kita. Perlu kiranya mengingat kembali bahwa pendidikan kita belum selesai. Dan itu adalah tanggug jawab kita sebagai komponen bangsa, termasuk kita sebagai guru honorer.***
35 Komentar
"Keren dan menyentuh artikelnya"
"Keren pak????"
"Keren pak"
"Artikelnya kena banget banyak pelajaran didalamnya"
"Keren bangett pak. Semangat trus ????"
"So inspiring me thank you sir"
"keren bangettt pak..."
"Pengalaman adalah guru terbaik????"
"Kerenn bangett pak"
"keren pakk"
"Mantap Pak. Mari terus berjalan, meski tak tahu kan seberapa kuat lagi langkah ini."
"Kereeeen Inspiratif Mengabdi sepenuh hati Soal gaji masih banyak jalan menuju roma"
"Keren banget pak ,maaaaanntaaaap."
"Bagus pak"
"Keren banget pak"
"Keren bangettt paa, termotivasi good joob"
"Ngena ke hati bangett, suka sama judulnya yang ada kata patah arang. Merasa terdorong untuk melakukan usaha lebih tekun demi keberhasilan dimasa nanti!!"
"Bagus Pak"
"KE C PAKKK KEREN"
"wihh bagus bpak????"
"Keren.."
"Kerenn pa????????"
"Kereeeeennn paa.???????????? Tulisan yg menginspiratif. Dikala banyak org yg menghitung segala sesuatu dr nilai materi, seorg guru dituntut utk bisa menomor tiga atau empatkan nilai tersebut. Tp jgn khawatir, insyaa Allah itu adalah investasi jangka panjang seorg guru. Mgkn bukan utk besok atau masa depan atau di dunia, bisa jd itu adalah bekal di akhirat..Aamiin."
"Thank you very much????????"
"Pengalaman inspiratif???"
"Keren banget pak..mengena sekali dan banyak nasihat yang didapat."
"Benar sekali kita jangan pernah menyerah,karena kebetulan saya sendiri dg penulis berangkat dr guru honor yg hampir belasan thn jd guru honor,tetapi berkat kesabaran dan penuh keyakinan kita kpd Allah,akhirnya bisa indah pd waktunya,semangat teman2 utk terus berjuang dan berdo'a."
"Mantabbbb..????"
"Karya yang sangat menarik ????????⭐⭐⭐⭐⭐"
"Kata2 inilah yang bikin hati aku gemeter (peluang keberhasilan itu akan datang ketika tangan ini berproses)"
"Terimakasih atas motivasinya dan pencerahannya"
"Inspiratif???"
"Nice.. Motivasi, pencerahan yg inspiratif.."
"Good job"