Guru Honor Jangan Patah Arang
Oleh
Ikhsan, S. S.
Terlalu lebar jurang yang terbentang antara pendidik PNS dengan guru honorer. Walaupun begitu, guru honorer hendaknya tidak patah arang. Banyak jalan menuju prestasi, terutama bila tidak menjadikan uang sebagai tujuan hidup.
Karena kebetulan penulis sendiri pernah menjalani titah dan dakwah keseharian sebagai tenaga honorer di sekolah, kiranya tidak berlebihan jika melalui tulisan ini penulis berbagi sesuatu kepada rekan-rekan seprofesi tentang apa yang penulis rasakan.
Kehidupan memang unik, ketika segalanya berlangsung serba materialistis, manusiawi kalau banyak guru honorer kini merasa termarjinalkan. Mereka bekerja dibawah satu atap sekolah yang sama, menghadapi anak-anak yang sering kali menjengkelkan yang juga sama, dan hal-hal lain yang sekilas mencerminkan adilnya sebuah beban tanggung jawab. Akan tetapi, pertanyaannya, kenapa kok terlalu lebar jurang perbedaan pemenuhan hak antara guru PNS dan Non PNS alias honorer. Padahal bisa dipastikan kebutuhan hidup keduanya pasti sama.
Harus disadari, begitu itulah memang aturan manusia, sangat jauh bedanya dengan aturan Allah, Swt. Kalau kita menyelusuri dimensi keadilan versi aturan manusia ini, tentu saja bisa membuat kening kita berkerut. Karenanya, perulah dicari cara lain yang bisa jadi penawar kegundahan. Dalam soal uang, misalnya. Bila kita menjadikan uang sebagai tujuan, berapapun jumlah yang diperoleh, tetap saja tidak akan memuaskan. Namun bila kita menjadikannya mitra dialog dalam hidup, insaallah beban-beban hidup kita bisa diminimalkan.
Kepercayaan akan adanya dimensi keadilan Allah, Swt, tentunya jauh lebih bermakna dari sekedar nilai honor. Karena itu, tanpa mengurangi rasa hormat kepada rekan-rekan guru honorer, mari kita langkahkan kaki kedepan dengan berbekal tekad untuk tidak terus tenggelam dalam tuntutan-tuntutan yang terkadang menjauhkan kita dari identitas profesi yang seharusnya kita jungjung tinggi.
Meskipun HUT PGRI dan HUT hari Guru Nasional selalu diperingati setiap tahun, ada baiknya bila kita menukik sedikit kedalam, untuk merenungkan kembali sosok pahlawan tanda jasa ini. Ternyata, meminimalkan perbedaan antara pendidik PNS dengan pendidik honorer itu tetap tidak mudah. Dalam hal ini penulis tak berniat subjektif dalam melihat kedudukan guru yang berstatus PNS, namun yang dimaksudkan adalah sisi kurang optimalnya kebanyakan pendidik PNS, dalam rangka mengapresiasi tugas-tugas keseharian.
Yang namanya pendidik honorer, biasanya beranjak dari beban psikologis akan lebih gelisah, ketika anak didiknya ternyata belum sampai kepada target yang diharapkan. Berbagai upaya untuk memperbaiki biasanya terus dilakukan, seperti pendalaman materi pelajaran. Memang ada juga yang sebaliknya. Hanya saja mungkin kecenderungan guru honorer dalam mengapresiasi kemajuan anak didik lebih bersemangat. Yang sebaliknya dilakukan beberapa pendidik PNS. Perasaan tidak adil pun berbenih. Mula-mula mungkin dari curhat kepada guru yang senasib, sampai puncaknya demo kepada pihak pemerintah.
Saran saya, pendidik honorer harus mengupayakan untuk tidak mudah patah arang. Memang berat, tapi tidak usah terburu-buru untuk berputus asa. Pepatah klasik mengatakan, “banyak jalan menuju Roma”. Kita juga memiliki banyak jalan untuk tidak patah arang.
Diantaranya, melalui upaya yang terus menerus mengasah kreatifitas masing-masing, memacu inovasi kerja, dan lain-lain. kecuali itu, tentunya kita sepakat bahwa peluang keberhasilan itu akan datang ketika tangan ini berproses (mengembangkan daya kreatifitas individu maupun kelompok). Mengapa tidak satu ketika, justru dari kalangan pendidik honorer inilah lahir karya edukatif yang memang dinanti oleh bangsa kita. Perlu kiranya mengingat kembali bahwa pendidikan kita belum selesai. Dan itu adalah tanggug jawab kita sebagai komponen bangsa, termasuk kita sebagai guru honorer.***
Komentar
Keren dan menyentuh artikelnya
Keren pak????
Keren pak
Artikelnya kena banget banyak pelajaran didalamnya
Keren bangett pak. Semangat trus ????
So inspiring me thank you sir
keren bangettt pak...
Pengalaman adalah guru terbaik????
Kerenn bangett pak
keren pakk
Mantap Pak. Mari terus berjalan, meski tak tahu kan seberapa kuat lagi langkah ini.
Kereeeen Inspiratif Mengabdi sepenuh hati Soal gaji masih banyak jalan menuju roma
Keren banget pak ,maaaaanntaaaap.
Bagus pak
Keren banget pak
Keren bangettt paa, termotivasi good joob
Ngena ke hati bangett, suka sama judulnya yang ada kata patah arang. Merasa terdorong untuk melakukan usaha lebih tekun demi keberhasilan dimasa nanti!!
Bagus Pak
KE C PAKKK KEREN
wihh bagus bpak????
Keren..
Kerenn pa????????
Kereeeeennn paa.???????????? Tulisan yg menginspiratif. Dikala banyak org yg menghitung segala sesuatu dr nilai materi, seorg guru dituntut utk bisa menomor tiga atau empatkan nilai tersebut. Tp jgn khawatir, insyaa Allah itu adalah investasi jangka panjang seorg guru. Mgkn bukan utk besok atau masa depan atau di dunia, bisa jd itu adalah bekal di akhirat..Aamiin.
Thank you very much????????
Pengalaman inspiratif???
Keren banget pak..mengena sekali dan banyak nasihat yang didapat.
Benar sekali kita jangan pernah menyerah,karena kebetulan saya sendiri dg penulis berangkat dr guru honor yg hampir belasan thn jd guru honor,tetapi berkat kesabaran dan penuh keyakinan kita kpd Allah,akhirnya bisa indah pd waktunya,semangat teman2 utk terus berjuang dan berdo'a.
Mantabbbb..????
Karya yang sangat menarik ????????⭐⭐⭐⭐⭐
Kata2 inilah yang bikin hati aku gemeter (peluang keberhasilan itu akan datang ketika tangan ini berproses)
Terimakasih atas motivasinya dan pencerahannya
Inspiratif???
Nice.. Motivasi, pencerahan yg inspiratif..
Good job
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
KUNCI KESUKSESAN RAFA
KUNCI KESUKSESAN RAFA Oleh: Alya Winanda Syawalina Rizki (Juara I Lomba Menulis Cerpen Rayon 5 Kabupaten Bandung) Cuaca pagi ini sangat cerah. Kulihat senyuma
NGANJANG KA BULAN
NGANJANG KA BULAN Ku Sumyati Wanci nyérélék maju ka peuting. Hawa di kamar beuki bayeungyang waé karasana ku Néng Asih m
TERJEBAK TULISAN SENDIRI
(Oleh: Sumyati ) Mobil xenia putih berhenti pas di depan gerbang utama rumah berlantai dua. Rumah berpagar batu alam yang terletak di jalan utama terlihat
PUISI RAMADAN
PRAKTIK ZAKAT oleh Sumyati antrian anak pria wanitasatu persatu mendekati mejadijaga tiga anak beliadepan kelas merekadi tangannya uang recehan enam lembar lima ribuan anak berkemeja
PUISI RAMADAN
BAJU LEBARAN Oleh Sumyati tradisi idul firtiyang tak terpungkiridari cacah hingga priyayiwalau lidah mengingkari, meredam hatidari rayuan mata kanan dan kirishopee, lazada dan toko pe
PUISI RAMADAN
ISYA Oleh Sumyati Rasululloh bersabda:subuh dan isya adalah salat terberat bagi para munafikpadahal telah alloh persiapkan pahalasetara pahala salat sunat sete
KUTIFAN AUTO BIOGRAFI
ANTARA TUGAS NEGARA DAN ANAK H.R. Tirmidzi Dan ketahuilah, sesungguhnya kemenangan itu beriringan dengan kesabaran. Jalan keluar beriringan dengan kesukaran
RAMADAN BERPUISI 3
PESAN AR-RAHMAN Tahukah Kalian: kenapa allah menciptakan mahluknya berpasangan? ada kemarau ada hujan ada panas ada dingin ada susah ada sena
RAMADAN BERPUISI 2
RASA, CINTA DAN DOSA Masih tentang hati dan rasa yang tak mampu berhenti mengeja angan, harapan dan kenyataan duka, lara dan kecewa hingga cemburu mengusut na
ADAKAH YANG KAU LIHAT TAK SEIMBANG Oleh : Omah Karmanah
GAPAILAH CITA-CITAMU SETINGGI LANGIT, TERBANGLAH SAMPAI KE ATAS AWAN TANPA SENGIT , TUK MENGGAPAI CITA-CITA DAN HARAPAN, TETAP SEMANGAT TUK MASA DEPAN WALAU GELOMBANG DATANG
Sangat menginspiratif tulisannya pak, juga keren quotesnya pak “banyak jalan menuju Roma” = "banyak jalan masuk untuk mencapai kesuksesan" (itu yg saya tangkep)